Saturday, October 29, 2016

Biografi Provinsi Papua

Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian
paling timur Papua Bagian Barat (dulu Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua Bagian barat, namun sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi dengan bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat. Papua memiliki luas 808.105 km persegi dan merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbesar pertama di Indonesia.

GEOGRAFI

Letak      
a.       Secara Geografis : letak suatu wilayah/tempat/negara berdasarkan kenyataan di permukaan bumi. Indonesia terletak diantara 2 benua, benua Asia (di utara katulistiwa) dan benua Australia (di selatan khatulistiwa) dan terletak di antara 2 samudra, yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
b.      Secara Astronomis :  letak suatu daerah/wilayah berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur. Indonesia terletak diantara 60 LU dan 110 LS.


Geologi  
Letak suatu wilayah berdasarkan lapisan pembentukan kulit bumi. Indonesia merupakan pertemuan 3 lempeng litosfer, yaitu lempeng Asia yang cukup stabil, lempeng Indo Australia yang bergerak ke arah utara dan lempeng dasar samudra pasifik yang bergerak ke arah barat daya. Wilayah Indonesia berada di daerah pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania.

Tanah     
Tanah Papua di Indonesia terbagi menjadi dua provinsi, yakni Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Secara umum kedua provinsi yang berada di paling timur Indonesia ini memiliki topografi yang sangat bervariasi; dataran rendah berawa, lautan yang sangat bersih, dataran tinggi masih dipadati dengan hutan hujan tropis, padang rumput, dan lembah dengan alang-alangnya. Di bagian tengah tanah Papua tegak berdiri dari berjejer rangkaian pegunungan tinggi sepanjang 650 km. Salah satu Puncak Jayawijaya, masih berselimut salju abadi.

Iklim       
Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober) Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke). Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya. Curah hujan bervariasi secara lokal, mulai dari 1.500 mm sampai dengan 7.500 mm setahun.

PENDUDUK

Jumlah Penduduk Kabupaten Keerom pada tahun 2006 berdasarkan angka proyeksi berjumlah 42.883 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan populasi terbesar yaitu 23.096 jiwa atau sebesar 53,9 % dari seluruh penduduk di Kabupaten Keerom. Sedangkan penduduk perempuan berjumlah 19.787 jiwa atau 46,1 % dari
seluruh penduduk di Kabupaten Keerom. Dengan luas wilayah sebesar 9.365 km2 berarti kepadatan penduduknya hanya mencapai 5 per- km2 , Artinya setiap 1 km2  hanya dihuni oleh  5 orang penduduk


ADAT ISTIADAT

1. Tradisi Bakar Batu Salah satu tradisi budaya tertua di Papua ini, dapat dikatakan sebagai simbol rasa syukur dan persaudaraan, akan tetapi di daerah tertentu Bakar batu biasanya juga dilakukan dalam prosesi upacara kematian. Tradisi Bakar Batu merupakan sebuah cara yang digunakan masyarakat Papua, untuk memasak beberapa jenis bahan makanan (Ubi, Singkong, daging Babi dan sayur-sayuran) di atas batu yang telah dipanaskan. Caranya pun tak sembarangan, ada beberapa tahapan untuk melakukan Bakar Batu, diantaranya adalah menyiapkan lubang untuk tempat menyusun kayu bakar dan batu, beserta bahan makanan yang akan dimasak. Setelah lubang tergali, batu-batu yang telah dikumpulkan disusun berdasarkan ukuran. Batu yang besar di letakkan pada bagian paling bawah, dan di bagian atas akan disusun kayu bakar. Selanjutnya lapisan kayu bakar tersebut akan dilapisi kembali dengan batu yang ukurannya lebih kecil, setelah itu proses pembakaran dilakukan untuk memanaskan batu. Setelah batu menjadi panas, barulah bahan makanan yang telah disiapkan disusun sedemikian rupa diatas batu tersebut. Lalu setelah semua bahan makanan tersebut matang, maka dilakukan kegiatan makan bersama. Tradisi Bakar Batu ini, memiliki beberapa sebutan (nama) yang berbeda untuk masing-masing daerah, namun biasanya dikenal dengan sebutan Barapen


2.Tradisi Potong Jari Suku Dani Banyak cara menunjukkan rasa berduka cita bila ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia. Namun, untuk suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem, di Papua rasa sedih dan duka cita diwujudkan dengan memotong jari, bila terdapat anggota keluarga seperti suami/istri, ayah, ibu, anak dan adik. Tradisi yang wajib dilakukan ini, menurut mereka adalah sebagai simbol dari kesedihan yang teramat dalam seseorang yang kehilangan anggota keluarganya, selain itu potong jari diartikan pula untuk mencegah kembali malapetaka yang menyebabkan kematian dalam keluarga tersebut. Tradisi potong jari ini dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang. Cara lain yang digunakan adalah dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari.

POTENSI DAERAH PAPUA

Papua merupakan Provinsi yang terletak di wilayah paling timur wilayah Indonesia, provinsi ini memiliki wilayah yang sangat luas serta sumber daya alam yang berlimpah dan budaya tradisional yang beraneka ragam.


Provinsi Papua secara administratif terbagi menjadi 19 kabupaten dan 1 kota dengan Jayapura sebagai ibukota provinsi. Papua merupakan Provinsi terluas di Indonesia, setelah dikurangi daerah yang sekarang menjadi Provinsi Papua Barat luas wilayahnya menjadi 317.062 km2, membujur dari barat ke timur (Sorong-Jayapura) sepanjang 1.200 km (744 mile) dan dari utara ke selatan (Jayapura - Merauke) sepanjang 736 km (456 mil). Provinsi ini berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, Laut Arafura di sebelah selatan, Provinsi Papua Barat di sebelah barat dan Negara Papua New Guinea di sebelah timur. Dari total luas 317.062 km2 tersebut, diperkirakan lebih dari 40% yaitu seluas 128.700 km2 merupakan tanah yang cocok digunakan sebagai areal pertanian.

Struktur ekonomi Provinsi Papua pada tahun 2008 didominasi sektor Pertambangan dan penggalian (47%), Pertanian (18%) dan Jasa-jasa serta konstruksi (8%). Pada sektor pertambangan dan penggalian tersebut, sub sektor pertambangan non migas kontribusinya mendominisi yaitu sebesar 99%, atau sebesar 46% terhadap PDRB Provinsi sedangkan sub sektor penggalian kontribusinya kurang dari 1% terhadap PDRB Provinsi. Provinsi ini selain memiliki pertambangan emas, menyimpan pula gas alam, minyak dan aneka bahan tambang lainnya yang siap menunggu untuk diolah. Potensi sektor pertambangan dan penggalian berupa komoditi Batu bara, Marmer, Granit, Pasir Kuarsa dan Batu Gamping. Untuk sektor pertanian, sub sektor tanaman bahan makanan memberikan kontribusi 48% atau sama dengan 9% terhadap PDRB Provinsi, berturut-turut sub sektor perikanan sebesar 26% (5%), kehutanan sebesar 14% (2%), Peternakan sebesar 7% (1%) dan Tanaman Perkebunan sebesar 5%.

SUMBER PENGHASILAN PROVINSI PAPUA

Provinsi ini sangat kaya dengan berbagai potensi sumberdaya alam. Sektor pertambangannya sudah mampu memberikan kontribusi lebih dari 50% perekonomian Papua, dengan tembaga, emas, minyak dan gas menempati posisi dapat memberikan kontribusi ekonomi itu. Di bidang pertambangan, provinsi ini memiliki potensi 2,5 miliar ton batuan biji emas dan tembaga, semuanya terdapat di wilayah konsesi Freeport. Di samping itu, masih terdapat beberapa potensi tambang lain seperti batu bara berjumlah 6,3 juta ton, barn gamping di atas areal seluas 190.000 ha, pasir kuarsa seluas 75 ha dengan potensi hasil 21,5 juta ton, lempung sebanyak 1,2 jura ton, marmer sebanyak 350 juta ton, granit sebanyak 125 juta ton dan hasil tambang lainnya seperti pasir besi, nikel dan krom.



Karena 90% dari daratan Papua adalah hutan, produk unggulan pun banyak lahir dari belantara yang dipadati lebih dari 1.000 spesies tanaman. Lebih dari 150 varientas di hutan itu merupakan tanaman komersial. Hutan di Papua mencapai 3l.079.185,77 ha, terdiri atas hutan konservasi seluas 6.436.923,05 ha (20,71%), hutan lindung 7.475.821,50 ha (24,05%), hutan produksi tetap 8.171606,57 ha (26,3 %), hutan produksi terbatas 1.816.319 ha (5,84%), dan hutan yang dapat dikonversi 6.354.726 ha (20,45%). Ditambah areal penggunaan lainnya 821.787,91 ha (2,64%). Hutan hutan di provinsi ini memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah, Contoh, sebanyak 323.987m3, kayu bangunan/timber sebanyak 1.714 m3, kayu balok olahan/block board sebanyak 1.198 m3, triplek/plywood sebanyak 88.050 m3 dan kayu olahan/chips sejumlah 45.289 m3.



Di sektor perkebunan, dari 5.459.225 ha lahan yang ada, tak kurang dari 160.547 ha sudah dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat (PR) maupun perkebunan besar (PB), tenaga kerja dengan total produksi 62.153 ton. Komoditas unggulan pada 2005 dengan total produksi 12.347 ton (19,87%), sawit dengan produksi 31.021 ton (49,91%), kakao dengan produksi 11.363 ton (18.28%), kopi Arabic produksi 2.583 ton (4.16%), buah merah dengan produksi 1.889 ton (3,04%) dan karet dengan total produksi 1.458 ton (2,35%). Pada 2005 kayu mencapai 20.711 ton dan Jayapura dengan produksi 2.444 ton pada 2005. produksi sayur mayur selama 2005 hanya mencapai 13,99 ton, menurun dibandingkan dengan 2004 yang
mencapai 25,78 ton.



Provinsi ini memiliki lahansawah beririgasi teknis seluas 3.845 ha pada 2006, beririgasi nonteknis 3.696 ha. Total saluran irigasi primer mencapai 1.984 km, irigasi sekunder 23,45 km sementara irigasi tersier 4,25 km. Sawah sawah tersebut dapat menghasilkan 61.922 ton padi, meningkat dibanding dua tahun terakhir mencapai 61.750 ton.

http://www.spesialtips.com/2014/12/4-tradisi-unik-di-papua-yang-jarang.html

No comments:

Post a Comment