GEOGRAFI
Letak
a. Secara
Geografis : letak suatu wilayah/tempat/negara berdasarkan kenyataan di
permukaan bumi. Indonesia terletak diantara 2 benua, benua Asia (di utara
katulistiwa) dan benua Australia (di selatan khatulistiwa) dan terletak di
antara 2 samudra, yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
b. Secara
Astronomis : letak suatu daerah/wilayah
berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur. Indonesia terletak diantara
60 LU dan 110 LS.
Geologi
Letak suatu wilayah berdasarkan lapisan pembentukan kulit
bumi. Indonesia merupakan pertemuan 3 lempeng litosfer, yaitu lempeng Asia yang
cukup stabil, lempeng Indo Australia yang bergerak ke arah utara dan lempeng
dasar samudra pasifik yang bergerak ke arah barat daya. Wilayah Indonesia
berada di daerah pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik
dan sirkum Mediterania.
Tanah
Tanah Papua di Indonesia terbagi menjadi dua provinsi, yakni
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Secara umum kedua provinsi yang berada
di paling timur Indonesia ini memiliki topografi yang sangat bervariasi;
dataran rendah berawa, lautan yang sangat bersih, dataran tinggi masih dipadati
dengan hutan hujan tropis, padang rumput, dan lembah dengan alang-alangnya. Di
bagian tengah tanah Papua tegak berdiri dari berjejer rangkaian pegunungan
tinggi sepanjang 650 km. Salah satu Puncak Jayawijaya, masih berselimut salju
abadi.
Iklim
Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi
daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober)
Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah
yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua
sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke). Keadaan
iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat bervariasi
terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya. Curah hujan bervariasi secara
lokal, mulai dari 1.500 mm sampai dengan 7.500 mm setahun.
PENDUDUK
Jumlah Penduduk Kabupaten Keerom pada tahun 2006 berdasarkan
angka proyeksi berjumlah 42.883 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan populasi
terbesar yaitu 23.096 jiwa atau sebesar 53,9 % dari seluruh penduduk di
Kabupaten Keerom. Sedangkan penduduk perempuan berjumlah 19.787 jiwa atau 46,1
% dari
seluruh penduduk di Kabupaten Keerom. Dengan luas wilayah
sebesar 9.365 km2 berarti kepadatan penduduknya hanya mencapai 5 per- km2 ,
Artinya setiap 1 km2 hanya dihuni
oleh 5 orang penduduk
ADAT ISTIADAT
1. Tradisi Bakar Batu Salah satu tradisi budaya tertua di
Papua ini, dapat dikatakan sebagai simbol rasa syukur dan persaudaraan, akan
tetapi di daerah tertentu Bakar batu biasanya juga dilakukan dalam prosesi
upacara kematian. Tradisi Bakar Batu merupakan sebuah cara yang digunakan
masyarakat Papua, untuk memasak beberapa jenis bahan makanan (Ubi, Singkong,
daging Babi dan sayur-sayuran) di atas batu yang telah dipanaskan. Caranya pun
tak sembarangan, ada beberapa tahapan untuk melakukan Bakar Batu, diantaranya
adalah menyiapkan lubang untuk tempat menyusun kayu bakar dan batu, beserta bahan
makanan yang akan dimasak. Setelah lubang tergali, batu-batu yang telah
dikumpulkan disusun berdasarkan ukuran. Batu yang besar di letakkan pada bagian
paling bawah, dan di bagian atas akan disusun kayu bakar. Selanjutnya lapisan
kayu bakar tersebut akan dilapisi kembali dengan batu yang ukurannya lebih
kecil, setelah itu proses pembakaran dilakukan untuk memanaskan batu. Setelah
batu menjadi panas, barulah bahan makanan yang telah disiapkan disusun
sedemikian rupa diatas batu tersebut. Lalu setelah semua bahan makanan tersebut
matang, maka dilakukan kegiatan makan bersama. Tradisi Bakar Batu ini, memiliki
beberapa sebutan (nama) yang berbeda untuk masing-masing daerah, namun biasanya
dikenal dengan sebutan Barapen
2.Tradisi Potong Jari Suku Dani Banyak cara menunjukkan rasa
berduka cita bila ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia. Namun,
untuk suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem, di Papua rasa sedih dan
duka cita diwujudkan dengan memotong jari, bila terdapat anggota keluarga
seperti suami/istri, ayah, ibu, anak dan adik. Tradisi yang wajib dilakukan
ini, menurut mereka adalah sebagai simbol dari kesedihan yang teramat dalam
seseorang yang kehilangan anggota keluarganya, selain itu potong jari diartikan
pula untuk mencegah kembali malapetaka yang menyebabkan kematian dalam keluarga
tersebut. Tradisi potong jari ini dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai
dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang. Cara lain yang
digunakan adalah dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan
seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati
kemudian baru dilakukan pemotongan jari.
Papua merupakan Provinsi yang terletak di wilayah paling
timur wilayah Indonesia, provinsi ini memiliki wilayah yang sangat luas serta
sumber daya alam yang berlimpah dan budaya tradisional yang beraneka ragam.
Provinsi Papua secara administratif terbagi menjadi 19
kabupaten dan 1 kota dengan Jayapura sebagai ibukota provinsi. Papua merupakan
Provinsi terluas di Indonesia, setelah dikurangi daerah yang sekarang menjadi
Provinsi Papua Barat luas wilayahnya menjadi 317.062 km2, membujur dari barat
ke timur (Sorong-Jayapura) sepanjang 1.200 km (744 mile) dan dari utara ke
selatan (Jayapura - Merauke) sepanjang 736 km (456 mil). Provinsi ini
berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, Laut Arafura di sebelah
selatan, Provinsi Papua Barat di sebelah barat dan Negara Papua New Guinea di
sebelah timur. Dari total luas 317.062 km2 tersebut, diperkirakan lebih dari
40% yaitu seluas 128.700 km2 merupakan tanah yang cocok digunakan sebagai areal
pertanian.
Struktur ekonomi Provinsi Papua pada tahun 2008 didominasi
sektor Pertambangan dan penggalian (47%), Pertanian (18%) dan Jasa-jasa serta
konstruksi (8%). Pada sektor pertambangan dan penggalian tersebut, sub sektor
pertambangan non migas kontribusinya mendominisi yaitu sebesar 99%, atau
sebesar 46% terhadap PDRB Provinsi sedangkan sub sektor penggalian
kontribusinya kurang dari 1% terhadap PDRB Provinsi. Provinsi ini selain
memiliki pertambangan emas, menyimpan pula gas alam, minyak dan aneka bahan
tambang lainnya yang siap menunggu untuk diolah. Potensi sektor pertambangan
dan penggalian berupa komoditi Batu bara, Marmer, Granit, Pasir Kuarsa dan Batu
Gamping. Untuk sektor pertanian, sub sektor tanaman bahan makanan memberikan
kontribusi 48% atau sama dengan 9% terhadap PDRB Provinsi, berturut-turut sub
sektor perikanan sebesar 26% (5%), kehutanan sebesar 14% (2%), Peternakan
sebesar 7% (1%) dan Tanaman Perkebunan sebesar 5%.
SUMBER PENGHASILAN PROVINSI PAPUA
Provinsi ini sangat kaya dengan berbagai potensi sumberdaya
alam. Sektor pertambangannya sudah mampu memberikan kontribusi lebih dari 50%
perekonomian Papua, dengan tembaga, emas, minyak dan gas menempati posisi dapat
memberikan kontribusi ekonomi itu. Di bidang pertambangan, provinsi ini
memiliki potensi 2,5 miliar ton batuan biji emas dan tembaga, semuanya terdapat
di wilayah konsesi Freeport. Di samping itu, masih terdapat beberapa potensi
tambang lain seperti batu bara berjumlah 6,3 juta ton, barn gamping di atas
areal seluas 190.000 ha, pasir kuarsa seluas 75 ha dengan potensi hasil 21,5
juta ton, lempung sebanyak 1,2 jura ton, marmer sebanyak 350 juta ton, granit
sebanyak 125 juta ton dan hasil tambang lainnya seperti pasir besi, nikel dan
krom.
Karena 90% dari daratan Papua adalah hutan, produk unggulan
pun banyak lahir dari belantara yang dipadati lebih dari 1.000 spesies tanaman.
Lebih dari 150 varientas di hutan itu merupakan tanaman komersial. Hutan di
Papua mencapai 3l.079.185,77 ha, terdiri atas hutan konservasi seluas
6.436.923,05 ha (20,71%), hutan lindung 7.475.821,50 ha (24,05%), hutan
produksi tetap 8.171606,57 ha (26,3 %), hutan produksi terbatas 1.816.319 ha
(5,84%), dan hutan yang dapat dikonversi 6.354.726 ha (20,45%). Ditambah areal
penggunaan lainnya 821.787,91 ha (2,64%). Hutan hutan di provinsi ini
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah, Contoh,
sebanyak 323.987m3, kayu bangunan/timber sebanyak 1.714 m3, kayu balok
olahan/block board sebanyak 1.198 m3, triplek/plywood sebanyak 88.050 m3 dan
kayu olahan/chips sejumlah 45.289 m3.
Di sektor perkebunan, dari 5.459.225 ha lahan yang ada, tak
kurang dari 160.547 ha sudah dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat (PR) maupun
perkebunan besar (PB), tenaga kerja dengan total produksi 62.153 ton. Komoditas
unggulan pada 2005 dengan total produksi 12.347 ton (19,87%), sawit dengan
produksi 31.021 ton (49,91%), kakao dengan produksi 11.363 ton (18.28%), kopi
Arabic produksi 2.583 ton (4.16%), buah merah dengan produksi 1.889 ton (3,04%)
dan karet dengan total produksi 1.458 ton (2,35%). Pada 2005 kayu mencapai
20.711 ton dan Jayapura dengan produksi 2.444 ton pada 2005. produksi sayur
mayur selama 2005 hanya mencapai 13,99 ton, menurun dibandingkan dengan 2004
yang
mencapai 25,78 ton.
mencapai 25,78 ton.
Provinsi ini memiliki lahansawah beririgasi teknis seluas
3.845 ha pada 2006, beririgasi nonteknis 3.696 ha. Total saluran irigasi primer
mencapai 1.984 km, irigasi sekunder 23,45 km sementara irigasi tersier 4,25 km.
Sawah sawah tersebut dapat menghasilkan 61.922 ton padi, meningkat dibanding
dua tahun terakhir mencapai 61.750 ton.
No comments:
Post a Comment