Pada dasarnya manusia
memiliki kemampuan pada diri mereka masing-masing untuk beradaptasi terutama
dalam hal sosial, kita beradaptasi untuk mendapatkan perhatian, pertolongan,
dan pengertian, hal dasar tersebut yang mendorong kita untuk tumbuh dan
berkembang sebagai pribadi yang dapat diterima oleh sesama dengan baik, itulah
sebabnya peran lingkungan sangat penting dalam membentuk pola pikir dan sifat
karakteristik suatu individu.
Peran lingkungan begitu
penting dan saya mempercayai bahwa anda adalah cerminan dari lima atau lebih kerabat
terdekat anda, yang saya maksud secara spesifik disini adalah cerminan sifat
seperti bagaimana anda merespon terhadap suatu kejadian, bagaimana anda
mengolah informasi, sampai tutur bahasa dan logat mungkin dapat menjadi kasus
dimana terjadi kemiripan.
Bagaimana jika kita mulai
memasuki zona dimana lingkungan tidak lagi sama seperti yang biasanya kita
alami dan tanggapi, dimana respon yang kita berikan terhadap seseorang ternyata
respon yang salah dan tidak seharusnya dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti
mentertawakan musibah orang lain, mengambil keuntungan dikala orang susah, atau
ketika perbuatan baik kita justru menjadi celah karena dimanfaatkan oleh orang
lain, maka yang kita perlukan adalah untuk mengintropeksi diri kita.
Intropeksi diri merupakan
tindakan yang diambil untuk merespon suatu kegagalan dan diharapkan dapat
mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan untuk yang akan datang. Kehidupan
begitu dinamis karena mungkin hari ini anda sedang dalam kebahagian dan
ketenangan besok bisa terjadi musibah yang tidak terpikirkan, maka solusi yang
tepat agar tetap tenang dan kuat menghadapi ketidak pastian hidup adalah dengan
selalu mengintropeksi diri dan belajar dari kesalahan dan pengalaman.
Melalui intropeksi diri
seorang individu akan mampu melihat penuh kedalam dirinya apa yang sesungguhnya
diinginkan, apa yang menjadi kelemahan, dan bahkan dapat menemukan kelebihan
pada diri sendiri yang mungkin dapat membawa dia pada puncak kesuksesan yang
diinginkan, atau bahkan mengetahui apa yang selama ini dilakukan secara sengaja
maupun tidak sengaja justru membuat dia terjatuh dalam kegagalan.
Sewaktu saya masih duduk
di kursi SMP ada satu perkataan guru saya yang masih saya ingat, kira-kira
seperti ini “Ada orang yang merasa pandai, adapula orang yang pandai merasa”
sewaktu saya menerima kata-kata ini, saya belum paham apa yang dimaksud, tapi
ketika sudah beranjak dewasa dan teringat akan perkataan beliau baru saya
memahami yang beliau maksud, begitu banyak yang merasa bahwa apa yang dia
tanggap dan ketahui adalah benar, namun yang benar adalah ketika kita pandai
mengolah emosi, empati, pola pikir yang terbuka dan mau mendengarkan orang
lain.
Berikut adalah kiat-kiat
introspeksi diri yang saya alami dari pengalaman saya:
1. Sadarilah kelemahan dan kekuatan diri
ketika menghadapi kegagalan.
Lakukanlah introspeksi diri dengan
kerendahan hati, agar dapat menyadari kesalahan yang dilakukan dan
memperbaikinya. Introspeksi diri dengan kesombongan tidak ada gunanya, karena
jika tidak dengan kerendahan hati kita akan menyalahkan orang lain akan
ketidakmampuan kita menghadapi dan mengantisipasi kegagalan, dan tidak akan
memberikan pertumbuhan pribadi.
2. Mengertilah bahwa mengalah pada
keadaan bukan berarti kalah
Percayalah setiap
kegagalan yang kamu alami akan membawa pada puncak tertinggi ketika kamu dapat
mengatasinya, gagal hari ini untuk sebagai pelajaran, bercerminlah, perbaiki
diri berdamai dengan diri sendiri dengan begitu kita dapat melihat kedepan
tanpa dihantui rasa kekesalan dan kecewa dengan berbekalkan pengalaman sebagai
pedoman dan guru terbaik.
3. Introspeksi diri bukan untuk
menyalahkan diri sendiri
Introspeksi diri bukan
untuk menyesalkan perbuatan dan menyalahkan diri tanpa melakukan perubahan, jangan
menghakimi diri sendiri. Bagi beberapa orang menanggapi bahwa untuk
mengintrospeksi diri adalah hal yang tidak mudah, khususnya untuk orang dewasa.
Orang yang sulit melakukan introspeksi diri cenderung bersifat tidak dewasa. Kedewasaan
mental dan kematangan diri hadir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan
mengembangkan diri sendiri
No comments:
Post a Comment